Sabtu, 06 Juni 2020

TANTANGAN KEAKURATAN BERITA DAN 2 PELUANG JURNALISTIK MEDIA ONLINE

Era globalisasi dan keterbukaan informasi sudah tidak dapat dipungkiri memberi dampak bagi banyak aspek kehidupan manusia, tidak terkecuali bidang jurnalistik. Munculnya internet dan media baru menimbulkan julukan baru bagi media massa seperti radio, televisi, koran sebagai media konvensional. Tentu julukan ini memberikan dampak positif maupun negatif bagi media massa tersebut seperti terlihat dari perubahan channel informasi, media konvesional berlomba-lomba untuk masuk di online media, termasuk juga didalamnya pelaku medianya, seperti konsep citizen journalism yang bukan lagi merupakan hal asing bagi masyarakat, dimana citizen journalism dimaknai bahwa siapa saja bisa menjadi jurnalis, siapa saja bisa menulis dan mengunggah berita.


Kemunculan citizen journalism dapat menjadi ancaman serius bagi jurnalis profesional, karena setiap orang dianggap mampu dan bisa menyampaikan informasi sejajar dengan jurnalis. Hal tersebut juga mendororong munculnya sikap skeptis terhadap keberadaan media baru dan profesionalisme warga dalam menyampaikan berita. Seperti yang dituliskan oleh Kurniawan (2006) bahwa salah satu pemimpin redaksi portal online terbaik di Indonesia mengakui tentang kekhawatirannya akan turunnya kredibilitas portalnya, hal ini didasari oleh keraguan atas masalah hukum atau kurangnya pemahaman warga atas kode etik jurnalistik dari warga yang melaporkan berita.


Kondisi tersebut menjadi salah satu tantangan bagi para jurnalis profesional untuk terus mampu beradaptasi dengan berkembangnya channel informasi yang mengarah ke new media namun juga harus tetap menjaga koridor etika jurnalistik. Hal ini harus dilakukan agar media konvensional tidak ditinggalkan oleh audiencenya dan kontrol atas berita yang disampaikan oleh warga (produk citizen journalism) tetap terjaga kredibilitasnya. Selain itu untuk menjaga nama baik dan profesionalitas seorang jurnalis sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar